Misteri Gunung Merapi (Mystery of Mount Merapi) is an Indonesian historical-drama television series, produced by Genta Buana Pitaloka.It first aired on Indosiar in November 1, 1998. Sembara Meminta Pertolongan Lindu Aji Untuk Melawan Mak Lampir - Misteri Gunung Merapi Eps 33 MNCTV Official 5 days ago Penampakan Nyi Roro Kidul Saat Shoting FLM Mak Lampir Di Pangandaran.
GenYoutube is a fast Youtube video downloader service. Now download videos in all formats from Youtube using GenYoutube video downloader. Using GenYoutube you can download any type of videos from the Youtube.
![Misteri Misteri](/uploads/1/2/5/4/125406031/645784111.jpg)
Using it you can search the videos also and can play them too before downloading. You can even search the episodes and movies and download them. Search results can the sorted on the basis of relevance, view count, title, rating and publish date. Now you can download songs, movies, episodes, trailers, clips or any Youtube video without visitng the Youtube site with hassle free controls and beautiful responsive UI.
Currently It supports 55 formats of video downloads. GenYoutube provides Youtube video downloads in mp4, webm, m4a, 3gp and 3D formats which ranges from mobile friendly to HDTV resolution. It can download Vevo videos, age-restricted videos, region protected videos. It also supports new formats which recently Youtube rolled out.
GenYoutube is based on super fast script which can handle a number of downloads simultaneously. So you will never any downloading speed issue. So enjoy downloading videos from Youtube using GenYoutube and showcase, watch and listen to the ocean of never ending digital video download stream.
CAHYOGYA.COM - Media berita aneka tips dan pengetahuan baru terlengkap. Pernahkah anda mendengar istilah Pasar Bubrah? Bagi wisatawan atau pelancong yang pernah singgah di Gunung merapi pasti tidak asing dengan istilah atau nama tempat ini. Di bawah puncak Gunung Merapi ada daerah batuan dan pasir yang bernama “Pasar Bubrah” yang oleh masyarakat dipercaya sebagai tempat yang sangat angker.
“Pasar Bubrah” tersebut dipercaya masyarakat sebagai pasar besar Keraton Merapi dan pada batu besar yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja kursi makhluk halus. Medan berbatu yang terjal dan juga sangat rapuh harus dilalui sehari penuh. Rasa penat bertambah lagi ketika harus melintasi kawah mati, karena uap belerang membuat napas semakin sesak. Sesampai di Pasar Bubrah, kami sepakat berkemah dan bermalam di sana, untuk merasakan keanehan yang kerap dibicarakan orang itu. Bukannya sombong, tapi sekedar membuktikan bahwa semua itu adalah sebuah kebenaran dan bukan mitos. Selain itu, tempat ini merupakan lokasi ideal berkemah karena letaknya sudah mendekati puncak. Saat sinar mentari membangunkan kami, rasa syukurpun spontan keluar dari mulut kami.
Mesti sempat terlintas tidak melanjutkan pendakian, tetapi akhirnya pada pukul 08.00 WIB. Kami melanjutkan pendakian menuju puncak Garuda. Karena untuk mencapai puncak tinggi membutuhkan waktu sekitar satu jam. Suasana puncak Garuda memang sangat mengerikan, apalagi bila teringat pada tragedi 1994 lalu, yang letusannya mengakibatkan 66 jiwa melayang. Dan pada awal 2001, material letusan melambung ke angkasa sejauh 4 Km dan menyebabkan hujan petir. Coba bayangkan bila gunung itu kembali meletus, harus kemana kami melarikan diri? Sehingga wajar saja, rasa takut terus menghantui kami. Belum lagi ketika salah seorang teman, sempat melihat bangunan candi tua yang berada di sebelah timur puncak garuda.
Hal itu jelas menimbulkan ketakutan yang luar biasa waktu itu. Terlebih mengingat kejadian semalam yang baru kami alami. Dalam perjalanan turun, Mas Budi terus berada di depan. Tanpa bicara ia melaju dengan cepat seperti dikejar-kejar setan. Melihat keanehan itu, tentu saja menimbulkan berbagai pertanyaan dalam benak kami. Apalagi, ketika ditegur ia seolah-olah tidak peduli dan terus menerus mengayukan kakinya, bahkan semakin cepat. Begitu hampir tiba di Desa Kinahrejo, ia mulai memperlambat langkahnya.
Tapi, tetap saja ia tidak menceritakan apa yang telah terjadi. “Nanti kalu sudah sampai di rumah simbah aku ceritakan!” jawabnya, singkat.
Sesampainya di Desa Kinahrejo, terlihat Mbah Marijan sudah berdiri di depan halaman rumahnya seakan memang sengaja menyambut kehadiran kami. Dengan ramah ia tersenyum dan mempersilakan kami masuk untuk beristirahat. Tak lama tanpa basa-basi lagi kami langsung mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi, kepada Mas Budi. “Saat tidur, saya mendapatkan pesan dari Simbah untuk segera meninggalkan tempat itu.
Karena akan ada penumbalan oleh penguasa Merapi. Dan korbanya akan dijadikan pengikutnya,” ucapnya. Keesokan harinya, terdengar kabar dari si Mbah bahwa Merapi kembali menelan korban jiwa. Kali ini, korbannya berasal dari kewarganegaraan asing, yaitu asal Jerman. Pendaki itu tewas ketika hendak melakukan penelitian aktivitas Merapi bersama beberapa rekannya. Kejadian itu berlangsung tak lama setelah kami turun, dan ternyata masih ada kaitannya dengan semua yang telah kami alami.
![Mak lampir Mak lampir](/uploads/1/2/5/4/125406031/851295207.jpg)
Setelah mengalami dan menyaksikan sendiri keberadaan kerajaan ghaib dan pasar setan dipuncak Merapi, baru kami percaya bahwa sesuatu yang gaib itu memang ada. Dan harus diakui kalau Gunung Merapi memanglah bukan sembarang gunung. Bahkan, kepercayaan itu diperkuat lagi dengan adanya upacara ritual labuhan yang diadakan oleh pihak keraton dan penguasa merapi, karena telah membantu melindungi dari malapetaka. Berdasarkan cerita rakyat, asal muasal upacara ritual ini berawal dari jaman Sultan Agung.
Ketika itu, kerajaan tengah tertimpa sebuah malapetaka yang membuat negara kacau balau. Sultan Agung melakukan semedi dan meminta bantuan pada penguasa alam halus yang merupakan penjelmaan dari Nawang Wulan, seorang bidadari cantik yang diturunkan dari kayangan atau dikenal oleh masyarakat jawa sebagai Nyi Roro kidul, penguasa laut selatan. Kemudian, sang ratu memberikan bantuan dengan mengirimkan ribuan anak buahnya untuk menyelesaikan malapetaka itu. Tapi bantuan itu bukan tanpa syarat, sang sultan beserta seluruh keturunannya harus bersedia menjadi suami dan memberikan persembahan yang kemudian dikenal dengan nama labuhan.
Beberapa kisah misteri muncul di sini. Ada seorang kawan. Bilang belum pernah melihat dengan mata kepala sendiri ceritera2 tentang ini.
Dia hanya pernah ketika bangun pagi hari jam 5 pagi di sini, terdengar suara orang ramai dan riuh seperti berada di sebuah pasar tradisional. Dan dia pun segera kabur, angkat kaki menyingkir. Menurut dia mahluk-mahluk ini pada hari-hari tertentu pun pergi ke pasar di Selo untuk berbelanja.
Dan para penjual di pasar konon juga dapat mengenali mereka yang bukan benar-benar manusia. Dia juga bercerita, pernah memandu turis Belanda, dan ketika pulang melewati Pasar Bubrah, bule Belanda itu melihat ada seorang berpakaian Jawa yang naik kuda. Kisah lain ketika sekelompok mahasiswa yang sudah sampai disini, kemudian mendirikan tenda. Salah satu dari mereka masuk tenda dengan membawa pisang. Temannya bertanya, darimana dapet pisang itu? Dan dijawab, tadi beli di warung di depan sana. Warung mana, ini kan di gunung?
Dan mereka pun segera kabur Yah begitu deh. Believe it or not.